belitung sketsa

Pelaksanaan pemilu sebentar lagi, sehingga masa penantian kita untuk mendapatkan para calon wakil rakyat baru mudah-mudahan terkabulkan. Wakil rakyat yang bersih, jujur dan memperjuangkan aspirasi rakyat….Amiinnn..

Masa penantian panjang akan munculnya wakil rakyat yang benar-benar pengemban amanah rakyat akan segera berakhir.

Mulai dari awal sejak disosialisasikan sampai sekarang masa tenang kampanye udah banyak cerita, berita, informasi yang kita dapat berkaitan dengan pemilu. Dari hal konyol sampai hal yang sangat serius. Dari yang sekedar obral janji sampai dengan iming-iming mimpi di masa depan. Dari yang merasa baik, merasa jujur sampai dengan hal yang sangat tidak masuk akal yang dilakukan oleh para calon wakil rakyat kita.

Tapi sangatlah ironis dan membuat miris, ketika tiba-tiba muncul sebuah berita dari salah satu stasiun TV bahwa disaat masa tenang ini kok masih ada para calon wakil rakyat kita yang “berkampanye”. Apakah mereka tidak puas dengan rentang waktu yang diberikan untuk berkampanye sebelum masa tenang ini?

Adanya berita ini, suka tidak suka telah membuktikan bahwa mereka sudah tidak jujur. Sudah tidak bisa mendisiplinkan diri dengan peraturan yang sudah dibuat. Tidak bisa berjiwa besar menerima jadwal kampanye yang katanya sangat mepet.

Jadi sangat disayangkan, ketika pelaksanaan pemilu sudah di depan mata, kok masih ada yang berbuat curang. Kejadian ini malah menambah ketdakberesan pemilu sekarang dan menambah panjang daftar dosa para pelaku pemilu.

Daftar panjang sengaja diriku sebut seperti itu karena memang panjang banget dan mungkin bisa ngalahin serinya cerita “Kho Ping Kho”. Dari dosa tentang “etos kerja” kepanitiaan pemilu yang kurang berkenan sampai dengan prilaku “tak senonoh” para calon wakil rakyat kita.

Kembali ke judul diatas, sebelumnya mohon dimaafkan kalau ada yang tersinggung. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan atau mendiskreditkan suatu kelompok dan golongan tertentu. Tapi judul diatas hanya sekedar khayalan diriku dan ga tertutup kemungkinan kalo hal ini memang benar-benar terjadi.

Sebuah khayalan yang terinspirasi dari falasafah “babi ngepet”. Yang konon disebutkan bahwa babi ngepet adalah sebuah makhluk jadi-jadian yang beroperasi untuk mendapatkan keuntungan yang dalam hal ini adalah uang. Kerjanya menyamar dan bekerja di waktu malam disaat orang sudah terlelap. Sementara di ruang yang lain ada yang bekerja untuk menjaga lilin sebagai pengejawantahan dari keselamatan dari si babi ngepet.

Kaitannya dengan pemilu ini, diriku berpikir bahwa mungkin aja falsafah babi ngepet diterapkan. Disaat masa tenang kampanye yang seharusnya semua aktivitas terkait dihentikan dan berkonsentrasi sekaligus menenangkan diri menunggu jadwal pelaksanaan pemilu, tapi masih ada yang berkampanye.

Tetap berkampanye walaupun secara terselubung dan samar-samar dengan media yang seolah-olah tidak mengatasnamakan pada golongan tertentu, akan tetapi esensinya mengarah pada suatu golongan. Yang semuanya bertujuan untuk mengeruk suara.

Kenapa diriku bisa berkesimpulan seperti itu karena faktanya memang begitu. Suatu contoh sebelum jadwal kampanye aja diterapkan udah ada yang colong start berkampanye. Jadi setelah masa tenang ini ga tertutup kemungkinan kampanye tetap jalan dengan pelakunya memanfaatkan perpanjangan tangan orang lain.

Munculnya iklan-iklan distasiun TV yang sebelumnya ga ada, kok tiba-tiba saat ini bermunculan. Walaupun iklan itu tidak menyebutkan dari golongan tertentu, tapi kok kayaknya janggal……?!?!?!?!
Yulias Maestroland
belitung sketsa
Pemilu adalah sebuah mega proyek. Proyek besar yang serba “maha”. Dilihat dari sisi manapun tetap pemilu adalah yang terbesar. Suatu proyek dengan maksud dan tujuan untuk merubah langkah dan nasib bangsa ke depan. Memiliki visi dan misi mulia demi terwujudnya Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Karena besarnya itulah, maka banyak pihak yang terlibat demi mensukseskan proyek besar itu. Berbagai profesi terlibat baik yang katanya mau bekerja secara professional ataupun juga yang sok-sok an. Banyak profesi instan muncul karena hanya sekedar memanfaatkan momen.

Dibawah ini diriku mencoba untuk menginventarisir beberapa profesi yang terlibat dan terkait dengan pemilu:
  • Semua Profesi
    Kenapa semua profesi, karena siapapun dan profesi apapun kalau katanya memenuhi persyaratan maka berhak untuk mencalonkan diri menjadi Calon legislative. Dan semua profesi berhak untuk menjadi “pemilih”.
  • Wartawan
    Wartawan diuntungkan dengan berita-berita apaun yang terkait dengan pemilu. Apalagi hal-hal yang berbau unik dan pelanggaran, menjadi bahan berita yang siap digarap.
  • Crew televisi
    Semua stasiun TV berlomba-lomba menawarkan program pilihan agar bisa menarik pemirsa yang ujung-ujungnya rating TV naik. Dan efeknya secara otomatis iklan berebut untuk menjadi pendukung tayangan.
  • Artis
    Banyak artis terlibat, entah hanya sekedar pemanis waktu kampanye, sebagai bintang iklan pemilu sampai artis sebagai penarik massa
  • Penyanyi n pencipta lagu
    Penyanyi mendapat job untuk manggung disaat kampanye sampai mencipta jingle iklan sebuah partai.
  • Graphic designer (tukang setting)
    Tukang setting juga ga ketinggalan dapat job instan tapi bernilai gede. Partai dengan calon-calonnya memanfaatkan jasa tukang gambar ini untuk membuat sebuah desain untuk spanduk, banner, baleho sampai pamflet yang berisi “pesan-pesan moral.”
  • Tukang sablon
    Para caleg dan partainya sangat membutuhkan jasa yang satu ini. Si tukang sablon dengan kemampuannya bisa membantu para caleg dan partai untuk mencetak/menyablon berbagai media entah itu spanduk, kaos, sticker dansebagainya sebagai alat peraga pemilu.
  • Percetakan
    Dapat dikatakan bahwa semua percetakan pasti kebagian order. Dan biasanya order yang mereka dapat jarang yang bernilai kecil. Percetakan mendapat keuntungan berlimpah dengan adanya pemilu. Percetakan yang dimaksud disini adalah percetakan dengan alat-alat cetak dengan produksi cepat dan volume besar.
  • Konveksi
    Usaha yang bergerak dibidang ini juga tak kalah besarnya juga kebagian order. Produksi kaos bergambar partai dan calegnya diproduksi dengan jumlah yang gila-gilaan. Walaupun ya…kualitas dan standar mutunya sangat pas-pasan.
  • Transportasi
    Saat kampanye biasanya jasa transportasi sangat dibutuhkan untuk mengangkut massa pendukung. Mengangkut massa menuju tempat kampanye sekaligus berpawai ria dan “show of force” untuk menunjukkan seberapa besar kekuatan mereka.
  • Calo atau makelar massa
    Ga hanya di terminal kita bisa menemukan calo. Di pemilu pun ada calo-calo instan yang siap membantu terselenggaranya pemilu. Mereka bertugas untuk mengumpulkan massa dengan standar bayaran tertentu.
  • SPG
    SPG yang biasanya bermodalkan tampang cakep, body yang aduhai dan ada di mall-mall serta memasarkan suatu produk tertentu, pada saat pemilu ini mereka berubah haluan. Mereka dibutuhkan untuk membantu menjual produk dari pemilu. Mereka dibutuhkan untuk sosialisasi tentang pemilu kepada para calon pemilih. Tempat mereka yang tadinya di mall-mall berubah menjadi di pasar, di jalanan, di kampong-kampung dan diberbagai tempat lainnya.
  • Dukun
    Nah ini dia profesi yang dianggap sepele dan ga masuk akal di jaman modern ini, tapi memiliki andil juga pada saat pemilu ini. Suatu profesi yang dianggap sebelah mata dan dianggap “jadul” malah juga kebagian jatah “berpraktek”. Banyak para Caleg yang membutuhkan jasa beliau entah dengan tujuan baik maupun tidak kita juga ga tau. Tapi yang jelas bukannya meremehkan kerja para dukun tapi aneh juga…..kok beberapa caleg membutuhkan jasa mereka? Apakah ini untuk menunjukkan ketidak ”PD” an para caleg kita atau benar-benar sebuah ambisi pribadi, sehingga berbagai cara ditempuh!!!.........maaf Pak Dukun, diriku bukan tidak menghormatimu, tapi justru diriku bangga. Karena apapun profesi kalian, ternyata masih ada yang membutuhkan kalian….

Yulias Maestroland

belitung sketsa
Pesan moral buat saudaraku terkait sosialisasi Pemilu 2009. Sekaligus ungkapan kerendahan hati saya SISWANTO untuk bersama-sama saudaraku bahu-membahu membangun Pulau Belitung. Bahu-membahu demi terwujudnya Belitung yang lebih baik
belitung sketsa
Lucu…asli lucu banget……bener-bener dagelan ketika diriku nonton sebuah tayangan informasi Pemilu di salah satu stasiun swasta (baca=SCTV). Kalo’ dibandingkan dengan lawakan Srimulat atau lawakan Tukul, mungkin berita itu jauh lebih lucu n’ mungkin konyol banget.

Disitu disebutkan kalo para calon wakil rakyat ga bayar ongkos transportasi untuk kebutuhan kampanye. Memang sih sarana angkutan merupakan alat transportasi sangat memadai untuk mengangkut para simpatisan calon-calon wakil rakyat kita. Untuk menunjukkan kekuatan kalo si calon kita punya massa pendukung.

Ketika si wartawan mewawancarai para awak n’ pemilik angkutan, mereka menyebutkan kalo bayaran yang mereka terima ga sesuai janji diawal sebelum kampanye. Bahkan mereka udah niat ga mau lagi ngangkut para simpatisan para calon wakil rakyat lagi ketika ada tawaran untuk angkutan kampanye. Mungkin trauma kali yee…

Aneh bin ajaib…..belum jadi anggota wakil rakyat yang terhormat kok udah bikin ulah.

Para calon wakil kita isi kampanye umumnya berjanji untuk tidak bikin rakyat menderita, ga mo menyengsarakan rakyat bahkan akan berjuang demi kepentingan rakyat. Tapi boro-boro memperjuangkan, belum jadi aja udah “BOHONG BESAR” n’ udah bikin rakyat menderita, gimana entar kalo udah jadi…pasti lebih “BOHONG” lagi.

Mungkin kalo menurut KPU ini bukan sebuah pelanggaran kampanye, tapi buat kita ga perlu peraturan kampanye dari KPU lagi, kita bisa langsung menilai bahwa ini termasuk pelanggaran “tak termaafkan”. Bagaimana kita bisa percaya sama beliau-beliau….? disaat kita berusaha untuk mengenal mereka(baca=umumnya masyarakat ga tau siapa dan apa calon-calon mereka) dengan baik, berusaha untuk membangkitkan kepercayaan kita, tapi mereka udah ngaco’.

Padahal kata orang bijak bilang “tak kenal maka tak sayang”. Oleh karena tau pepatah itu bagus, makanya kita berusaha untuk mengenal para calon-calon kita. Agar kita kenal dan dapat mempercayai mereka sebagai wakil kita. Tapi kenyataan yang ada sebaliknya, kita belum kenal aja tapi kita udah ga percaya. Gimana entar, mungkin tambah ga percaya. Jadi kata bijak tersebut sebaiknya kita rubah menjadi “tak kenal maka ngapain kita sayang”.

Kita berharap mungkin kejadian tersebut hanya dilakukan oleh segelintir aja dari jumlah para calon kita. Atau mungkin kesalahan itu terjadi karena “khilaf” n’ bukan oleh faktor “kesengajaan”. Karena beliau sibuk memikirkan isi kampanye n’ strategi agar terpilih sehingga membuat hal tersebut terjadi. Atau juga kejadian itu dilakukan oleh orang-orang kepercayaan para calon kita yang ga bertanggungjawab.

Oleh karena itu sebelum pemilu terlaksana, sebaiknya para calon-calon kita tolong buru-buru minta maaf n’ koreksi kesalahan yang udah kalian lakukan. Masih ada waktu untuk memperbaiki. Dan bagi saudaraku yang menjadi calon pemilih, kalian bisa mempertimbangkan calon seperti apa yang bisa kalian percaya untuk mengemban amanah ke depan.

Senin, 2009-03-23 – 06:40 (Yulias)
belitung sketsa

belitung sketsa



belitung sketsa

belitung sketsa
Sampul depan contoh kertas suara untuk memilih Siswanto calon anggota DPRD Propoinsi Bangka-Belitung Daerah Pemilhan 6 (Belitung & Belitung Timur) Bagian Dalam contoh kertas suara untuk memilih Siswanto calon anggota DPRD Propoinsi Bangka-Belitung Daerah Pemilhan 6 (Belitung & Belitung Timur)


belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

Akhir-akhir ini kita sering mendengar beberapa kata yang sering banget terucap yang diawali dengan huruf “C”. Kata-kata yang tak asing bagi telinga kita n’ kerap muncul dalam beberapa kesempatan. Baik kata-kata yang berasal dari kamus bahasa Indonesia, bahasa asing, bahasa daerah bahkan bahasa gaul. Beberapa diantaranya ada dibawah ini:

C untuk Coblos
Kata yang dipakai untuk memberi tanda pada media kertas suara pada pemilu-pemilu sebelumnya sebagai tanda untuk memilih wakil rakyat

C untuk Contreng
Kata yang dipakai untuk memberi tanda pada media kertas suara pada pemilu saat ini sebagai tanda untuk memilih wakil rakyat, menggantikan kata coblos

C untuk Calender (kalender = bahasa Inggris)
Tanggal 9 april, selalu didengungkan dan diingatkan pada rakyat jangan sampai lupa untuk menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan pemilu 2009. Bagi para wakil rakyat terpilih tolong jangan pura-pura lupa dengan calendar kerja. Kalo’ jadwal pelaksanaan pemilu selalu diingatkan pada waktu kampanye, nanti setelah terpilih jangan sampe lupa dan males-malessan sama jadwal kerja. Jangan sampe ruang sidang selalu kosong seperti yang terjadi saat ini.

C untuk Cara
Saat ini selalu diingatkan dan disosialisasikan bagaimana cara memilih yang benar untuk memilih wakil rakyat. Bagi para calon wakil rakyat tolong jangan sampe menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya agar terpilih

C untuk Catat
Mencatat semua hasil apapun tentang pemilu

C untuk Cetak
Berkaitan dengan memproduksi semua kebutuhan pemilu. Mencetak kertas suara , mencetak alat peraga pemilu (baca=banner, spanduk, pamphlet, poster dansebagainya). Tetapi kita berharap jangan sampe pemilu ini mencetak para wakil rakyat yang nambah bikin sengsara dan penderitaan rakyat.

C untuk Cost (biaya = bahasa Inggris)
Dana dan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang sangat sangat besar untuk kebutuhan pemilu agar pemilu terselenggara dengan baik. Baik dana pemerintah untuk kepanitiaan ataupun dana pribadi untuk berkampanye

C untuk Commercial (komersil = bahasa Inggris)
Jangan sampe ajang pemilu hanya untuk mengeruk keuntungan tertentu

C untuk change (perubahan = bahasa Inggris)
Pemilu diharapkan menghasilkan suatu perubahan langkah dan nasib bangsa dan Negara kedepan. Jangan sampe pemilu hanya dijadikan sebagai “proyek” yang tetap menyengsarakan rakyat.

C untuk Carnival (karnaval, arak-arakan, kampanye = bahasa Inggris)
Pemilu jangan hanya dijadikan sebatas persta karnaval/pesta arak-arakan yang hanya kegembiraan sesaat. Tetapi buatlah pemilu sebagai pesta rakyat yang akan membuat rakyat gembira selamanya.

C untuk Color (warna = bahasa Inggris)
Dari bendera sampai atribut pemilu semuanya berwarna-warni. Walaupun berwarna dan beragam tetaplah satu kepentingan untuk membuat kehidupan rakyat lebih berwarna.

C untuk Corruption (korupsi = bahasa Inggris)
Semua berteriak yang namanya anti korupsi, dari kalimat memberantas korupsi, stop korupsi, cegah korupsi sampe berjanji tidak akan melakukan korupsi jika nanti terpilih.

C untuk Career (karir = bahasa Inggris)
Jangan hanya jadikan wakil rakyat sebagai kebanggan perjalanan karir semata. Menjadilah kebanggan bagi rakyat.

C untuk Computer
Dana yang dikeluarkan untuk komputerisasi entah untuk administrasi, penghitungan suara cepat menjadi sia-sia seperti pemilu sebelumnya.

C untuk CD (alat penyimpan data = bahasa Inggris)

Jangan sampe janji-janji yang dilontarkan pada waktu kampanye hanya tersimpan dengan rapi seperi kita menyimpan data di dalam CD.

C untuk CCTV (sisi TV = bahasa Inggris)
Jangan sampe ada yang ketangkep sama apa yang namanya CCTV karena alasan korupsi dansebagainya. Malulah ama ama janji, malulah ama rakyat…..

C untuk Celebrity (selebriti = bahasa Inggris)
Para artis belomba-lomba untuk menjadi calon wakil rakyat, mudah-mudahan mereka berlomba-lomba juga untuk berjuang demi kepentingan rakyat jika nanti terpilih.

C untuk Care (peduli = bahasa Inggris)
Semua berteriak akan peduli dengan nasib rakyat

C untuk Cukong
Jangan sampe wakil rakyat kita hanya titipan para cukong sehingga nanti terpilih hanya memikirkan kepentingan para cukong

C untuk Criminal (criminal = bahasa Inggris)
Belum terpilih menjadi wakil rakyat tetapi uda ada para calon kita ketangkep terlibat dengan urusan criminal

C untuk Cacat
Peserta pemilu diharapkan tidak cacat hukum dan terlibat dengan urusan hukum

C untuk Cinta
Semua berteriak mencintai rakyat saat kampanye, mudah-mudahan ketika terpilih ga ada wakil-wakil kita yang hanya mencintai kepentingan dan golongan tertentu

C untuk Cantik
Semua berlomba-lomba bergaya depan kamera, berpose agar cantik untuk menarik simpati rakyat dengan berbagai atribut peraga pemilu. Sebagai rakyat kita hanya berdoa jangan sampe mereka hanya tampil cantik, akan tetapi hatinya secantik atau lebih cantik dibandingkan posenya.

C untuk Celleng (hitam = bahasa Madura)
Jangan sampe hati dan tujuan untuk menjadi wakil rakyat untuk kepentingan yang tidak baik karena tujuan tertentu. Ketika terpilih hatinya tertutup.

C untuk Championsip (menang = bahasa Inggris)
Jangan bangga kalo nanti terpilih menjadi wakil rakyat, jadilah pemenang untuk hati rakyat

Dan masih banyak kata-kata yang diawali dengan huruf “C” yang belum terjabarkan diatas yang berhubungan dengan pemilu. Tapi apapun katanya yang diawali huruf dengan “C” mudah-mudahan bermanfaat untuk kepentingan rakyat, kepentingan bangsa dan Negara kita…Amiiinnn……

Minggu 2009-03-22 – 05:17 (Yulias)
belitung sketsa

Sebelumnya minta maap nih buat para calon kita, kata-kata dibawah ini hanya sekedar jeritan seorang rakyat, untuk mengingatkan calonku jangan mpe kata-kata dibawah ini menggambarkan bagaimana kalian sebenarnya. Anggap aja hanya kata-kata yang tak berguna.

Idealis
Ngakunya idealis, dan apa yang mereka lakukan semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat. Kita sebagai rakyat hanya bisa berharap mudah-mudahan tindakannya sesuai dengan apa yang mereka ucapkan.

Narsis
Tindakan atau sikap mengagungkan diiri sendiri. Beranggapan kalau beliau yang terbaik untuk menjadi pilihan. Merasa seperti “iklan” kecap yang selalu nomer satu.

Chicken
Ngerasa kalo dirinya yang terbaik, tapi kadang-kadang mereka ada ga PDnya. Beranggapan nomer satu, tapi dalam usahanya mempengaruhi rakyat kadang-kadang mereka masih berlindung pada nama-nama besar orang tertentu. Ngerasa dekat para petinggi padahal sebenarnya hanya ketemu beberapa kali n’ seolah-olah dibuat kalo mereka akrab.

Posesif
Sikap selalu merasa dibutuhkan oleh rakyat n’ merasa memiliki rakyat sebagai massa yang mendukungnya, tetapi sebenarnya dalam hati kecilnya mungkin takut ditinggalkan massa pemilih. Sehingga muncul perasaan was-was dan curiga yang berlebihan. Hal itu mungkin sesuatu biasa, selamanya serba terkendali. Tapi akan menjadi masalah kalo apa yang dijalanin merasa ada satu sandungan, makanya timbul intimidasi n’ menekan rakyat untuk memilihnya apapun caranya n’ bentuknya.

Hedonis
Begitu banyak dana dikeluarkan yang hanya semata-mata ngejar sebuah perstis. Kalo’ emang buat rakyat kenapa dana yang dikeluarkan sepertinya hanya dihambur-hamburkan. Berlomba-lomba membuat inilah, membuat itulah, menglklankan diri dengan dana yang tidak sedikit. Kalo emang buat rakyat, mungkin lebih bagus dananya dijadiin hal yang lebih bermanfaat.

Plagiat
Maap ni bukannya ngada-ngada, tapi kenyataanya para calon kita mengiklankan diri dengan program rencana yang udah basi. Semua teriak bahwa rakyat harus diselamatkan n’ diperjuangkan, tapi kata ma kalimat yang dipake itulah ga kreatip sama sekali. Hampir semuanya sama, dari ujung ke ujung.

Agresif
Berusaha abis-abisan apapun caranya yang penting usahanya tercapai sesuai dengan keinginannya.

Egois
Katanya sih…beliau-beliau pada ngerti sama perasaan rakyat, derita rakyat. Makanya kadang-kadang segala cara ditempuh, yang penting usahanya tercapai. Tanpa mikirkan bener ato ga yang penting jalan terus menurutnya bener n mengatasnamakan rakyat.(mudah-mudahan calon wakil kita ga ada yang bersikap seperti ini)

Muka tembok
Kebanyakan ini ni…uda tau segala prilaku ma tingkah polahnya selalu merugikan rakyat selama ini, tapi dengan PDnya mereka ngaku-ngaku sok paling bersih, paling ngerti perasaan rakyat, serasa turut merasakan penderitaan rakyat n’ ngerasa dibutuhkan rakyat. Tanpa malu-malu mencalonkan diri dengan dalih lagi-lagi rakyat menjadi alasan.

Pengemis
Kalo diartikan sejelas-jelasnya, beliau-beliau ini sebenarnya lagi berusaha untuk minta dipercaya masyarakat. Minta agar mereka dipilih. Minta suara masyarakat.

Meringis
Nah ini dia mungkin muncul pas abis Pemilu. Kalo semua usaha udah dikerahkan, tapi ujung-ujungnya ga kepilih, kira-kira mukanya langsung manyun, sendu, ga semangat idup, ga gairah n ngerasa kesakitan. Seolah-olah baru abis ketiban batu gede, padahal lebih gede dari batu kali yee….

Sebagai rakyat kecil diriku hanya berharap moga-moga kata-kata n’ kalimat diatas salah semua. Jadi maap nih buat calon-calon wakil rakyat. Insyallah kalian lebih brillian, memiliki wawasan bagus, memiliki intelektual lebih, yang bisa dipakai untuk kepentingan membangun kita semua.

Memiliki kepekaan yang cukup tinggi untuk merasakan penderitaan rakyat n’ bahu-membahu untuk segera mengatasinya…Amiiinnn….

Sabtu 2009-03-21 – 08:23 (Yulias)
belitung sketsa

Profesi tukang cuci mungkin sebagian orang masih menganggap sebagai profesi rendahan. Padahal sebenarnya profesi tersebut bukan sesuatu yang rendah, bahkan mungkin mulia karena bisa membantu mengurangi beban orang-orang yang membutuhkan tenaganya. Bagi tukang cuci sendiri sebenarnya berprofesi sebagai tukang cuci mungkin juga sebagai suatu pilihan. Akan tetapi mengingat kebutuhan “perut” harus terpenuhi, dengan segala kerendahan hati mau ga mau menjadi suatu pilihan, apalagi di jaman yang serba “susah” seperti ini.

Sementara di sisi lain Wakil Rakyat bagi sebagian orang dianggap sebagai pilihan terhormat. Dengan dalih dan mengatasnamakan wakil dari rakyat mereka berlomba-lomba mencalonkan diri untuk menjadi seorang wakil rakyat. Seorang yang katanya mau memperjuangkan nasib rakyat, termasuk juga nasib tukang cuci.

Padahal kalau kita bertanya secara acak antara profesi tukang cuci dan wakil rakyat, mungkin ada yang menjawab kalau tukang cuci lebih baik dibandingkan wakil rakyat(melihat pada kinerja para wakil-wakil kita saat ini yang sebagian besar masih memperjuangkan nasibnya sendiri).

Tapi sebenarnya bagi tukang cuci ga usah khawatir, profesi kalian masih dibutuhkan banyak orang. Dari ibu rumah tangga, anak kost sampai ke pejabat bahkan wakil rakyatpun ada yang berkeinginan untuk menggunakan jasa kalian. Jangan merasa minder dengan status, karena sebenarnya status kalian lebih tinggi dari wakil rakyat. Wakil rakyat adalah wakil kalian untuk mengemban amanah yang telah kalian titipkan.

Dengan alasan komersil, profesi kalian menjadi suatu lahan bisnis yang baik untuk mengeruk keuntungan. Terbukti akhir-akhir ini menjamur usaha kalian yang istilah kerennya disebut “laundry”. Bahkan menjadi bagian dari gengsi, kalau mencuci di “laundry” lebih baik. Padahal ujung-ujungnya tetap aja namanya tukang cuci yang udah dilengkapin mesin.

Dilihat dari profesinya yang tugasnya hanya mencuci, sebenarnya banyak hal yang sebenarnya bisa jadi bahan pertimbangan dan pembelajaran bagi para calon wakil rakyat kalau nantinya terpilih dan juga bagi para wakil rakyat yang sekarang masih aktif. Dibawah ini ada beberapa yang mudah-mudahan dapat menjadi catatan:
  • Tukang cuci bertugas mencuci, membersihkan noda-noda kotor menjadi bersih, bagi wakil rakyat tolong jangan menodai dan mengotori amanah rakyat.
  • Tukang cuci akan selalu menjaga agar kualitas cucian baik karena kalau tidak pelanggan agar berpindah ke tukang cuci lain, dan tetap percaya untuk menggunakan jasanya. Bagi wakil rakyat tolong kepercayaan rakyat jangan disia-siakan sehingga rakyat tetap percaya dan menganggap kalau wakil rakyat adalah perpanjangan tangan dari rakyat.
  • Karena tukang cuci selalu menggunakan air untuk mencuci, maka tukang cuci dapat dikatakan berada di area yang basah, dan mereka tidak menggunakan area basah itu untuk hal lain kecuali untuk mencuci. Bagi wakil rakyat yang katanya berada di “area basah” tolong jangan manfaatkan kondisi ini.
  • Tukang cuci hanya mencuci apa yang seharusnya mereka cuci. Wakil rakyat tolong jangan ikut-ikutan mencuci juga seperti “praktek cuci uang” (money laundry).
  • Tukang cuci berusaha membersihkan sebersih mungkin apa yang harus dicuci. Wakil rakyat tolong jangan mencuci sebersih-bersihnya otak rakyat(brainwash) yang hanya bertujuan untuk kepentingan diri sendiri.
  • Tukang cuci tidak akan mencuci tangannya sebelum pekerjaannya benar-benar selesai. Wakil rakyat jangan sekali-kali “cuci tangan” terhadap masalah yang mungkin terjadi.
  • Setelah cucian selesai tukang cuci akan mendapatkan kompensasi dari jasanya. Wakil rakyat jangan berpikiran untuk minta “kompensasi lebih” karena merasa telah memperjuangkan hak dan nasib rakyat. Karena memang sudah menjadi tugas sebagai wakil rakyat.
  • Ketika tukang cuci melakukan suatu kesalahan, mungkin beberapa pelanggan yang dirugikan dan pelanggan itu akan complain dan secepat mungkin tukang cuci akan memperbaiki kesalahannya agar tidak ditinggal pelanggan. Untuk wakil rakyat tolong jangan mencoba-coba membuat suatu “kesalahan”, apalagi yang sangat fatal. Karena bukan beberapa orang yang akan dirugikan, tetapi seluruh rakyat, bangsa dan negara.

Mungkin masih banyak hal yang bisa kita petik dari hanya sekedar profesi sebagai tukang cuci. Jadi tolong jangan menganggap rendah tukang cuci. Hidup tukang cuci!!!!!!


Jakarta, Selasa 2009-03-07:44 (Yulias)

belitung sketsa
Moral……
Sekedar illustrasi, diriku bernama moral
Entah kenapa kok disebut dan bernama moral
Karena sejak dilahirkan diriku bernama moral
Hari demi hari diriku tetap bernama moral
Kata orang sih, moral itu dibutuhkan oleh semua orang
Apakah dia berasal dari kalangan biasa sampai ke kasta tertinggi
Karena kalau dipakai apa yang namanya moral, InsyaAllah akan selamatlah negeri ini
Tetapi katanya, apabila diacuhkan akan membuat tidak nyaman
Tidak nyaman terhadap siapa yang tidak menggunakannya kalau dia sebenarnya menyadari
Maupun terhadap siapa yang terkena efek, akibat atau dampak dari yang tidak menggunakan moral
Walaupun diriku tidak berwujud dan tidak kasat mata
Tetapi sebenarnya semua orang pengen sih memanfaatkan dan menggunakan moral
Moral didambakan setiap apapun, siapapun, kenapa, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun
Katanya kalau ada yang memanfaatkan dan menggunakan moral suka tidak suka akan mendatangkan pujian
Tetapi kalau tidak memanfaatkan dan menggunakan moral malah akan mendatangkan cacian dan makian dan bahkan malapetaka
Katanya yang tidak membutuhkan dan menggunakan moral nanti dengan sendirinya berganti nama menjadi amoral

Jakarta, Selasa 2009-03-17 – 12:30
belitung sketsa

Kira-kira beberapa jam yang lewat, diriku nonton sebuah acara di stasiun tipi swasta (baca: Barometer SCTV). Acaranya cukup menarik dan seru untuk dipelototin. Topiknya tentang artis-artis kita yang mencalonkan dirinya menjadi wakil rakyat.

Yang diundang untuk berceloteh ada 5 orang artis ditambah 2 orang pengamat dan dua institusi pendidikan (baca: 2 sekolah). Selain itu juga diundang yang katanya baru nulis ‘n’ nerbitin buku yang berkisah tentang koar-koar para artis yang jadi calon wakil rakyat. Terus acara ini juga dilengkapin statistic hasil poling dari 10 kota besar yang membahas artis dan wakil rakyat….mungkin biar seru kali yeee….

Kebetulan juga pemirsa…eehh salah…pembaca….dari 5 artis ini, salah satunya lagi aktip sebagai wakil rakyat yang katanya masih dipercaya untuk nyalon lagi.

Begitu acara ini dimulai dan para peserta yang diundang ini diperkenalkan …. mulailah terjadi silang pendapat. Si artis mengemukakan alasannya tuk jadi wakil rakyat walaupun sebenarnya alasannya sangat sangatlah klasik menjurus najong…taukah sodara-sodara apa itu…tak lain ‘n’ tak bukan semuanya katanya “demi rakyat”, mereka terpanggil untuk bela kepentingan rakyat yang sudah ditindas selama ini…

Acara bertambah seru setelah ada pertanyaan dari para mahasiswa. Para artis menjawab apa yang harus mereka jawab, berargumen ‘n’ bertambah dahsyat setelah para pengamat mementahkan jawaban para artis. Si pengamat berpendapat dengan background ‘n’ pengetahuan yang dia miliki. Sementara para artis dengan caranya sendiri mencoba untuk mempertahankan argumennya. Acara jadi semakin panas. (kompor kali)

Tapi tiba-tiba otak ‘n’ pikiran diriku ngerasa keganggu dengan argument ‘n’ sikap prilaku para artis kita yang notabene calon wakil rakyat. Ketika ada pertanyaan tentang layaknya mereka tuk jadi wakil rakyat? Siap mundur ga, kalo entar ga bisa kasi kontribusi? Terus ada pernyataan dari akademisi bahwa mereka ga yakin dengan para artis.

Tapi apa jawabannya sodara-sodara….si artis berargumen bahwa dia layak karena tau penderitaan rakyat. Kalopun mahasiswa ga suka dia no problem, karena mereka dengan yakinnya bilang mempunyai kantong-kantong suara, jadi tanpa mahasiswa ga masalah. Emang sih jawaban yang biasa…tapi kok diriku ngeliat…seperti jawaban yang sedikit “arogan”…..apalagi mereka menjawab dengan muka yang kurang bersahabat???!!! Apa karena terlalu serius…..taulah….

Apalagi artis yang lain menyebutkan mereka layak untuk dipilih, toh katanya mereka berpendidikan ‘n’ lagi kuliah S2. It’s ok mereka kuliah, baguslah kalo’ artis kita ga hanya ngandelin cakep doang…tapi itu dia mukanya kok ga asik banget ya…terus seperti ga mo kalah ‘n’ ga mo disalahin…..

Ketika ada pertanyaan berapa dana yang telah mereka keluarkan? Dan bagaimana mereka mengembalikan dana yang telah dikeluarkan buat kampanye? Entar korupsi lagi?

Jawaban mereka bahwa ga masalah berapapun dana yang udah dikeluarkan, toh demi rakyat.

Ok jawaban yang top abisss….tapi ketika ada celoteh honor mereka ma korupsi…..jujur diriku sangat tidak suka. Bahwa mereka berjuang buat rakyat, demi rakyat…siiplah…tapi embel-embel kalimat buat apa korupsi? honor di wakil rakyat mereka berapa sih? lebih banyak honor yang mereka dapatkan kalo dia jadi artis….!!!! Emang sih dicelotehin sambil “cengengesan”, tapi kembali diriku ngeliat raut mukanya itu loh…ok itu becanda…..tapi bagi yang peka ma sensitip kayanya terkesan “cari pembenaran”…(maap artis….bukan diriku loh yang sensitip, orang-orang lain mungkin yang sensitip)

Emang sih kalo dari sisi materi, penghasilan jadi wakil rakyat ga seberapa dibandingkan kalo dia maen sinetron, manggung ato apalah. Tapi perlu diingat kata orang bijak sih manusia itu pasti yang di incer “harta, tahta ‘n’ wanita”. Harta udah mereka dapet. "Kekuasaan" apakah uda dia dapet????

Untuk jawaban dengan mimic becanda it’s ok, mungkin biar ga tegang. Tapi ketika jawaban yang kadang-kadang kelewat ga nyambung disertai dengan polah yang “kurang berkenan” itu yang bikin diriku berpikir ‘n’ berpikir lagi.

Mungkinkah entar di ruang sidang kelakuan mereka yang tak “senonoh” itu muncul, karena kita ga tau entar yang terjadi ‘n’ apa yang mereka kerjakan di senayan sana. Apa entar sidang yang seharusnya serius jadi sidang “lelucon”. Kita ga tau, karena ga ada stasiun tipi yang nyorot beliau-beliau secara penuh ato ga ada siaran khusus tiap hari, tiap saat……(boleh juga nih ide buat stasiun tipi khusus nyorot klakuan para wakil kita selama 24 jam, 7 hari, 4 minggu, 12 bulan ‘n’ lima tahun pull)

Istilah “badut-badut politik” yang sering kita denger selama ini jadi badut beneran……..

Kamis, 2009-03-19 – 05:48 (Yulias)
belitung sketsa

Puluhan artis da latah ikut-ikutan untuk jadi wakil rakyat…maap ni bukannya ngelarang, silahkan selama “layak” ‘n’ yang jelas harus memenuhi persyaratan sebagai calon wakil rakyat.

“Layak” disini bukan sekedar layak karena bermodalkan ganteng, cantik ato karena popular!!! Disini bukan panggung artis yang mereka gelutin selama ini, tetapi panggung yang sebenar-benarnya. Kalo’ di panggung keartisan, kecil resiko yang mereka akan dapatkan, paling-paling ditinggal penggemar, pelmnya ga ditonton orang, lagunya ga didengerin ato ga laku dijual.

Panggung disini resikonya sangat “maha besar”, karena bukan sekedar ditinggal penggemar tapi akan memakan korban. Rakyat akan menderita dan semakin sengsara. Kalo di panggung keartisan paling lama shownya sejam dua jam. Kalo penggemar suka maka pelmnya dipelototin sampe abis ‘n’ lagu didengerin mpe kaset ma CDnya rusak. Kalo penggemar ga suka paling ganti program lainnya (baca:sinetron dansebagainya).

Tapi kalo di panggung yang sebenarnya ini durasinya amat panjang, ga kurang ga lebih lima tahun!! Kecuali berbesar hati mundur kalo uda ngerasa ga mampu berbuat buat rakyat. Dengan waktu lima tahun, suka ga suka rakyat akan menerima apapun hasilnya baik ato buruk..kecuali bisa ganti program kaya’ di tipi kali yeee…..

Cuma yang jadi pertanyaan buat mereka adalah apakah bener mereka-mereka serius memikirkan rakyat, kalo emang serius, layak ‘n’ wajib kita dukung. Tapi kalo’…………….(silahkan isi terserah pembaca) apakah layak kita dukung?

Bukannya “pesimis” dengan kehadiran mereka, tapi karena ada yang bilang kalo mereka tampil sebagai calon wakil rakyat hanya bertujuan untuk mendulang suara dari Partai….yang kalo’ di kerenin namanya menjadi “vote-getter”. Terus untuk rakyat sendiri sebagai pemilih nantinya apakah akan “fair” untuk memilih? Jangan-jangan mereka milih karena merasa kenal dengan figur “keartisannya”.

Apalagi ada beberapa kader partai yang katanya ngaku udah “karatan” di Partai, merasa tersisih dengan kehadiran para artis. Tempat mereka udah di “kudeta” secara terang-terangan. Para kader lama mungkin berpikir kok enak banget ya para artis ini, ga ikut berjuang membesarkan partai, tiba-tiba jadi calon-calon anggota wakil rakyat. (uuhhh bener-bener ga berperasaan ni artis). Sementara para kader yang katanya uda abis-abisan besarin partai susah abis tuk jadi calon anggota wakil rakyat.

Tapi kita juga harus bersyukur dengan adanya calon dari para artis. Paling tidak uda buat nuansa baru di dunia perpolitikan kita. Wajah-wajah baru, yang mungkin akan menggeser wajah-wajah lama yang ga jelas. Paling tidak dengan kepopulerannya, kita berharap mereka lebih mudah bersosialisasi, berkomunikasi dengan rakyat ketika mereka uda jadi wakil rakyat. Rakyat mungkin jadi gampang “curhat” kali yeee…ma para artis….tentang suka duka dan deritanya………Amiiinnn….

Tapi it’s OK… mungkin uda saatnya emang para artis kita layak ganti panggung. Mungkin dari mereka InsyaAllah Indonesia bisa berubah. Daripada wakil-wakil kita yang ada sekarang ini serba ga jelas. Bahkan dengan PDnya nyalon lagi dengan alasan rakyat masih membutuhkan beliau-beliau yang merasa “terhormat”.

Selamat berjuang ARTISKU…..mudah-mudahan hatimu, niatmu, tujuanmu secantik ‘n’ seganteng mukamu!!!!!

Iseng-iseng dari orang bego =

Jumlah calon wakil rakyat dari artis berjumlah 63…..jadi kalo di jumlahin secara bego pula katanya menjadi 9 ‘n’ artinya sama dengan QIYU yang berarti pula angka yang baik. Mudah-mudahan para artis kita baik ‘n’ membawa harapan yang baik….Amiiinnn….

Waktu kalong, Kamis 2009-03-19 – 03:41 (Yulias)
belitung sketsa
Adanya kampanye terbuka memberi kesempatan ma calon-calon wakil rakyat kita untuk memperkenalkan diri mereka siapa sebenarnya….manusiakah, mahkluk haluskah…ato mahkluk lainnya!!!

Kesempatan buat rakyatku tau ‘n’ bisa mikir sapa sih yang pantas akan mereka pilih? Sapa sih yang akan menjadi perwujudan dari rakyat? Jangan berubah wujud entar…..Sapa sih yang mo ngibulin mereka….Naudzubillah….

Emang sih kampanye terbuka merupakan sebuah kesempatan, tapi tolong jangan lupa ma tugas ‘n’ tanggungjawab masing-masing. Kenapa diriku berucap dengan kalimat tersebut diatas, karena diriku tertarik ma tayangan di salah satu stasiun tipi swasta. Tipi swasta tersebut mengaku dapat bukti kalo di Kantor DPRD salah satu kota di Jawa Barat, pada kampanye terbuka hari ketiga ini kosong melompong tak ada tampak batang hidungnya.

Menurut info yang mereka dapat, katanya para wakil rakyat (lagi aktip) di Purwakarta itu lagi kampanye terbuka. Padahal diantara mereka ga semuanya ada jadual kampanye (katanya para wakil rakyat yang masih aktip nyalon lagi)..?!@!@?$$?? ….nyalon lagi…..???

Terlepas ada jadual ato ga, tapi diriku jadi bertanya-tanya!!! Gimana mo nyalon lagi??? Yang sekarang aja mereka da "kabur-kaburan" apalagi entar?!? Kalo emang mo nyalon lagi boleh-boleh aja, ga masalah kok. Toh kan ga ada yang ngelarang, apalagi katanya disebutkan bahwa setiap warga Negara berhak dicalonkan dan mencalonkan…sok tau diriku ya…tapi iya sih diriku pernah denger tu peraturan tapi ga tau nomer e piro?!

Mungkin kalo niatnya baik ‘n’ demi kemaslahatan umat…InsyAllah…tanpa kampanye terbukapun pasti dikabulkan oleh Sang Maha Kuasa…Amiinnn….untuk jadi wakil rakyat….jadi ga perlu takut. Ato juga bisa disiasatin dengan cara lain…maap diriku ga bisa kasi solusi cantik, karena para calon wakilku pasti punya cara yang lebih brilliaaaaannn.

Jadi…….

Tolong jangan buat alasan yang ngada-ngada. Amanah tetap amanah…tanggungjawab tetap sebuah tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan!!!!!!!!!...ingat itu!!!!!....cam kan!!!!!

Waktu kalong, Kamis 2009-03-19 – 02:17 (Epphy’x)
belitung sketsa
Awas Ketipu…Pilih Yang Berisi
(……terinspirasi iklan Tipi……..)

Hari ketiga….

Boleh juga tu iklan….kalo kita hayati, kita cermati, kita renungkan….sederhana…simple sih….tapi arti dan maknanya men…..dahsyat abis….ngalahin bom Bali…

Iklan itu, bikin gw yakin seyakinnya, pasti yang punya ide sebelumnya ga perlu mikir lagi ‘n’ ngebahas-bahas lagi. Pasti beliau yang punya ide cukup ngeliat kondisi yang terjadi saat ni terus nyocokin ma janji-janji jaman dahulu kala sebelum beliau-beliau terhormat menjadi “wakil kita”. Yang jelas semuanya jadi ga jelas, ga tau juntrungannya antara janji ma saat ini……salut deh ma yang punya ide sekalian ma tukang rokoknya sekalian (iklan LA Light)…

Kayaknya iklan tu cocok banget buat ngingetin kita, ngingetin rakyat kita, jangan asal pilih ‘n’ percaya ma tukang-tukang kibul yang lagi ngibul dimana-mana, walaupun katanya buat memperkenalkan diri ke rakyat biar rakyat tau, kalo doi-doi mau berjuang demi rakyat…..katanya sih. Kalo ga salah nama acara ma kegiatannya, mereka populerkan dengan istilah keren plus gaul bertajuk KAMPANYE TERBUKA.

Rakyatku tolong ya…. iklan tu dipikirin, kalo perlu nanya ma “tukang pakar” bener ga tu iklan, apa Cuma ngada-ngada? Pasti jawabannya banyak bilang yang bener....ya bener kalo iklan itu bisa inget ma produknya (maap tukang rokok) ….tapi ga usah khawatir ga beli produknya ga papa kok…namanya aja lagi mo jualan..kok bahas produknya…tapi yang jelas pesen dan makna tulisan yang ada disitu “Awas Ketipu…Pilih Yang Berisi” sangat menggetarkan hati.

Jangan mpe kita ketipu ama yang kita pilih, yang entar malah bilang nyesel kalo da pilih “kucing dalam karung”….tapi isinya dalam karung kok banyakan “tikusnya” yak?!@#@!? Bener sih milih yang berisi ‘n’ isinya bener-bener banyak, mpe karungnya hamper jebol lo…..tapi ternyata isinya “tikus” semua piye toh?

Jangan mpe terpengaruh ma yang katanya berisi tapi isi yang ga jelas! Jangan terbuai yang hanya sejam dua jam, karena entar panjang lo waktunya, lima tahun mereka bisa lebih dahsyat tuk ngibulin kita semua. Cukuplah kesalahan-kesalahan masa lalu berakhir sampai disini, jangan lagi ada duka antara kita…ceilah lagu banget yak…

Kan kata Sang Raja Dangdut kita OM SONETA Group Bang H. Rhoma Irama “jangan sampai kehilangan Tongkat”, maap bang Aji kalo judulnya salah, abis yang diriku inget begitu. Jadi entar rakyatku kalo milih jangan mpe salah, salah, salah ‘n’ salah lagi. Ga ada alasan lagi karena ga ngerti sapa yang mo dipilih, terus asal-asalan nyontreng, nanya’ dulu kalo emang ga tau ‘n’ ga ngerti.

Pokoke jangan ada yang ngeluh lagi karena alasan apapun entar setelah lima tahun ke depan, karena yang kalian pilih rakyatku untuk kepentingan kalian…..!!!!!!!!!

Makasih iklanku…sakalangkong tang iklan….ma’ kase iklan….thanx…

Waktu kalong Kamis, 2009-03-19 – 01:49 (Epphy’x)


belitung sketsa
Ber………
Berkhayal
untuk melakukan hal terbaik dan bercita-cita…..
Bercita-cita agar khayalan kita tidak sia-sia dan terus bermimpi…..
Bermimpi untuk memelihara cita-cita dan tidak lupa untuk berusaha…..
Berusaha untuk mewujudkan mimpi dan segera bertindak…..
Bertindak dengan tidak banyak bersuara…..
Bersuara apakah tindakan ini benar apa salah dengan bertanya…..
Bertanya dengan suara lemah lembut dan berjiwa besar…..
Berjiwa besar untuk menerima jawaban dari bertanya dan mencoba untuk berpikir…..
Berpikir dengan jiwa besar untuk mencari langkah terbaik sebelum berbuat…..
Berbuat untuk menerjemahkan hasil buah pikiran dengan tidak lupa berdoa…..
Berdoa agar semua tercapai dan terkabul atas izin Allah serta berlapang dada…..
Berlapangdada apapun jawaban dari doa dan tetap terus bersyukur…..
Bersyukur terhadap apa yang telah kita terima, terlepas baik atau buruk karena semua hal itu InsyaAllah adalah yang terbaik yang Allah berikan…..

Jakarta, Selasa 2009-03-17 – 04:27 (yulias)
belitung sketsa

Beberapa waktu yang lalu masyarakat Belitung dihebohkan dengan dua kata yang disebut "laskar pelangi". Hampir di setiap kesempatan semua membicarakan apa itu yang disebut dengan laskar pelangi. Dari hanya yang sekedar obrolan disekitar warung kopi sampai ke obrolan yang katanya sudah kategori tingkat tinggi. Dari mereka yang hanya sebatas memuji sampai dengan mereka yang tidak suka dengan kehadirannya.

Semua berlomba pengen tau seperti apa sih mahkluk yang bernama laskar pelangi? Siapa sih yang menjadi inspirasi dari laskar pelangi? Gimana sih bentuknya laskar pelangi yang mampu mengangkat nama Belitung menjadi dikenal kalau sebenarnya Belitung itu ada? Sejenis apakah laskar pelangi yang mampu membius masyarakat, yang katanya se-Indonesiapun membicarakannya.

Tetapi bagi mereka-mereka yang uda tau, cepat berpikir dan bertindak. Dari yang hanya sekedar pengen nampang, numpang dan mungkin mencatut kebesaran laskar pelangi hanya untuk kepentingan tertentu. Pokoke dari laskar pelangi nama Belitung udah ga dipandang sebelah mata lagi. Dan Belitung pun yang katanya masih memiliki mempunyai potensi-potensi lainnya, akan siap meledak kapanpun, dibutuhkan atau tidak.

Tetapi “euphoria” itu sekarang mungkin masanya sedikit udah lewat dan udah berganti dengan “euphoria” yang lain. Kalau sebelumnya laskar pelangi bercerita tentang perjuangan anak-anak bangsa Belitung agar nantinya menjadi lebih baik, maka sekarang laskar pelangi berjuang dalam bentuk lain.

Disebut dengan laskar pelangi dalam bentuk lain, mungkin hanya sekedar mengada-ngada dan sok tau. Laskar Pelangi yang sekarang disebut Pemilu 2009 dan pemainnya, pelakunya dan aktornya tetap masyarakat Belitung. Mungkin bedanya dengan laskar pelangi sebelumnya adalah momennya, waktunya, jumlah pemainnya, kepentingannya atau tujuannya.

Laskar pelangi yang sekarang melibatkan keseluruhan masyarakat Belitung yang udah memenuhi syarat tanpa terkecuali. "Sutradaranya" pun lebih banyak, mungkin 99,9999% masyarakat Belitung dari jumlah penduduk, selebihnya kebagian peran sebagai peran pembantu. Kenapa sutradaranya lebih banyak karena mereka-merekalah yang nantinya akan menentukan siapa yang akan menjadi pilihan mereka untuk membawa Belitung kearah yang lebih baik.

Untuk menjadi aktornya mungkin tidak ada, yang ada hanya peran pembantu dengan jumlahnya sangat sedikit. Yang menjadi peran pembantu adalah mereka-mereka yang dengan sengaja mengajukan diri untuk kebagian "peran pembantu" (baca:wakil rakyat). "Peran pembantu" yang nantinya tugasnya menjadi “pembantu” masyarakat Belitung untuk memperjuangkan aspirasinya, memperjuangkan nasib masyarakat Belitung agar menjadi lebih baik dari saat ini.

Laskar pelangi kalau diterjemahkan secara bebas mungkin berarti pasukan yang berwarna-warni seperti warna pelangi. Seperti halnya Pemilu kali ini juga berwarna-warni. Warna atribut yang beraneka ragam, program kampanye bermacam-macam, sampai ke tingkah polah para calon peran pembantunya.

Agar terpilih sebagai peran pembantu(baca:wakil rakyat) mereka mencoba untuk ikutan “casting” seperti halnya pada proses pembuatan film. Mereka berekspresi, berimprovisasi, berimpresi, beraktualisasi untuk menarik perhatian sang sutradara(baca:masyarakat Belitung).

Mereka berupaya dengan segala cara (asal dengan tidak dengan cara kotor atau menghalalkan segala cara) agar nantinya bisa menggugah sang sutradara untuk memilihnya. Ada yang memberikan janji akan menjadi peran pembantu terbaik ketika nantinya terpilih dengan segala macam alasan (mudah-mudahan bukan janji palsu). Ada yang mengajak sang sutradara untuk ikut menjadi pemain kalau filmnya nanti diproduksi (baca:mengajak jadi "relawan", bukannya para peran pembantu telah merelakan dirinya yang menjadi relawan masyarakat). Ada juga yang dengan sok PDnya (baca:percaya diri) merasa sudah terpilih menjadi peran pembantu (baca:merasa punya massa pemilih), dan masih banyak tingkah polah dan prilaku mereka-mereka dari yang serius sampai yang lucu bin unik yang mengundang tawa.

Tetapi apapun bentuk dan perilakunya, paling tidak mereka-mereka telah memberikan hiburan gratis bagi masyarakat Belitung, setelah sebelumnya dihibur dengan laskar pelanginya Andrea Hirata. Mungkin laskar pelangi yang sekarang akan lebih menarik dibandingkan dengan laskar pelangi sebelumnya. Masih “casting” aja mereka udah bisa menghibur masyarakat, apalagi kalau proses pembuatan filmnya (baca:proses Pemilu) selesai. Karena laskar pelangi yang sekarang sutradaranya adalah masyarakat sendiri dan tentu hasilnya lebih dahsyat sesuai keinginan masyarakat Belitung……InsyaAllah…Amiiinnn…

Jakarat, Selasa 2009-03-17 – 14:25 (Yulias)
belitung sketsa

Hai Belitung gimana kabar nih ……….?

Hai para calon-calon kita yang merasa “terhormat”……

Hari pertama da lewat dan mau ga mau kita dihadapin dengan datangnya hari kedua. Ngomong-ngomong hari kedua nih, kira-kira ada berita menarik ga? Ya.. sesuatu yang bikin heboh gitu…kalo bisa sih ngalahin hebohnya “Laskar Pelangi”?!?!?

Adakah hal yang perlu mendapat perhatian? Emang lagi PDKT calon pacar perlu dapat perhatian (tapi iya sih lagi PDKT ama pacar-pacar baru yang bernama rakyat).

Ato hal yang bisa "mengganggu" pikiran? Ya paling tidak biar ada yang bisa “mikir”, kan kita katanya diciptakan agar bisa “berpikir”. Atau jangan-jangan udah ga ada yang bisa “berpikir”, karena kelewat nafsu berkampanye….tapi jangan sampe pikirannya rusak lohh…entar yag lagi di PDKT (baca:rakyat/konstituen) ikut-ikutan jadi rusak….kalo emang mo rusak…jangan ngajak-ngajak rakyat! Cukup diri-sendiri aja yang rusak (map ni bukan doain).

Kembali ke topik nih…kampanye terbuka….mungkin secara depinitip artinya kira-kira calon-calon kita ga perlu maen “umpet-umpetan” kalo mo kampanye kali yee….
Ato juga secara “tersurat” memiliki sebuah arti bahwa apa yang namanya kampanye boleh dan boleh dan boleh lagi teriak-teriakan di luar ruangan ‘n’ ga perlu takut ma “PANWASLU” ditangkepin karena dianggap nyolong start (emang maling, tapi iya juga sih karena kata orang dulu-dulunya ada yang jadi maling duit rakyat)…..

Terus ceritanya nih kan uda kampanye terbuka….terus juga ga umpet-umpetan, berarti PANWASLU bisa ganti nama dong jd PANWAS-GUE, yang artinya kurang lebih dan tidak kurang begini Panitia yang Ngawasin Ga’ Umpet-umpetan lg…kalo’ salah mohon dimaapkan yah….soalnya gw kaga’ ngarti’….

Terus…emang tukang parkir terus terusss…..bagi yang kampanye nih, uda belon nyampein pesen-pesennya ma rakyat…atao da belon “ngibulin” rakyat…..tapi kalo’ mo ngibul sekarang mungkin tak maapin….tapi kalo ntar da jadi wakil rakyat mpe ngibulin….AWASSSS…jgn mpe dukun-dukun ikut bertindak…ato “kedaong” pun ikut-ikutan neror kalian…

Terusss lagi…calon-calon kita uda ada yang ngajak jadi “relawan” ga ke rakyat….? kalo’ menurut gw salah sih klo’ ngajakin jd “relawan” sekalian aja ngajak “romusa” massal?!@#?$#??!.............tapi mungkin lebih “terhormat” kalo’ calon-calon kita ngajakin makan enak tiap hari bareng-bareng, ngajak seneng-seneng (sembari kerja lo)…..ato mungkin pilihan “terbaik ‘n’ lebih terhormat”…Ajakin aja sekalian jd anggota Dewan (nah lo siapa yang jd rakyatnya…)

Tapi apapun bentuknya, apapun yang dilakukan para Calon-calon yang merasa “terhormat” kita, untuk “sementara” kita “hargai”, kita “dukung”, toh mereka juga sama-sama makan nasi’ (sorri kebanyakan nonton tipi).
Ok lah kalo gitu…apapun…whatever…go for it….

Kedaong = sejenis jadi-jadian yang ada di Belitung

Rabu, jam kalong gw kira-kira menunjukkan angka 03:46 dini hari (Epphy'X)
belitung sketsa
PanWASlu.....





Judul tulisan yang diatas nampak amat seram.....Pan Awas Lu...(penulis bermaksud menyampai realita di lapangan dimana sang penulis berdomisili,,,kota Manggar kab.Beltim/Kota Satu Hati Bangun Negeri.Bumi Laskar Pelangi.....(versi yang belum di pathen:kota BISMILAH sesuai dgn yang tertulis)





perlu sebuah penjelasan kenapa saya menulis artikel ini....


P E M I L U yang merupakan ajang pesta demokrasi 5 thn sekali,yang merupakan sebuah kesempatan bagi seluruh masyakat/rakyat di Republik ini.memerdekakan diri sendiri.....,mengobati skt di hati,robek di ekonomi....,yang terhempas karena salah pilih.


Ini.........Ini kesempatan....kesempatan Memperbaiki,mengobati luka hati,,merubah nasib dikemudian hari setelah mengganti wakil yang dianggap belum mewakili diri mereka..


Ini mulai menarik....bermakna dalam...krn ini menyangkut hajat hdup orang byk.....maka tak heran muncul banyak sekali C A L E G....dari berbagai versi,mulai versi P H smp CD.muka lama smp anak kmaren siang.


Semua berangkt dgn satu pekikan.....PILIHLAH AKU JANGAN YANG LAIN....


Maka seiring itu pula masing masing caleg berlomba mencari simpati para pemilih...dari obral janji sampai tipu diri sendiri.


kemudian...PEMILU kali ini memang lain dari wkt beberapa PEMILU yang lalu.suara yang banyak menentukan sang caleg duduk apa tidaknya di kursi TERHORMAT...yg telah lama dinanti.tdk lah heran maka mereka saling sikut meski dalam satu kelompok partai yang sama.





Akal sehatpun tidak lagi mencirikan jati diri...,tdk ada lagi kata tak sanggup......semua mampu....mampu demi pencapaian sebuah ambisi......lalu apa kaitainya dgn PASWASLU.....?


PANWASLU......sebenarnya badan ini sangatlah amat berperan dan berguna,ibarat di jalan raya mereka adalah polisi lalu lintasnya.....ini jika dia berfungsi sebagaimana peruntukkannya
jika ada yang melanggar maka akan ditilang.....mereka tidak mengejar ngejar pengendara yang lengkap atributnya,perlengkapan kendaraan,atau sekonyong konyong,sengaja mencari kesalahan untuk di tilang.(ditilang Polantas....paling berakhir di meja hijau,dgn sangsi denda.).sangat manusiawi.....penegakan hukum tepat sasaran dan sesuai jalurnya.semua demi KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PENGGUNA JALAN RAYA.





Laluuuuuuuuuuuu.................





bagaimana jika PANWASLU....,TIDAK BERJALAN DGN JALURNYA....?TIDAK BERFUNGSI SEBAGAIMANA MESTINYA???????

C I L A K A.................g a w a t....anchoooooor...........


Pesta Rakyat akan berubah menjadi sarana menenggelamkan,,,figur yang dikehendaki masyarakat...figur yang semula dianggap mampu memperbaiki......hidup mereka.ampuuuuuuun!!!ini akan membuat masyarakat sakit kembali.....! mengapa hak rakyat sharus dikebiri?mengapa?mengapa tidak merasa malu?jika.......kita harus jadi duta kejahatan manniiiiiiiisssss.
demi lancarnya.......kelangsungan orang......se orang yang berambisi.....jadi pejabat lagi????

m a l u.....................................................................u,luk!

belitung sketsa
belitung sketsa
PEMILU dan JUJUR MENGAKUI “KELEMAHAN”

Hari ini kampanye terbuka dimulai….semua yang terlibat dengan apa yang namanya Pemilu 2009 bekerja lebih extra lagi. Bagi para “Panitia Pemilu” pasang telinga, pasang mata untuk memantau kondisi di lapangan apakah akan terjadi pelanggaran Pemilu yang dilakukan para calon-calon legislative kita, para pihak keamanan siap siaga untuk mengamankan situasi dan kondisi jangan sampai terjadi kekacauan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan kegiatan acara ini berlangsung dengan baik. Dan semuanya mempunyai satu tujuan untuk memastikan bahwa kegiatan ini berlangsung dengan baik, aman dan tetap terkendali.

Bagi para calon-calon legislative berusaha untuk menampilkan “kelebihan yang mungkin ada di dirinya” dan berusaha “seminimal” mungkin untuk menutupi “kekurangan-kekurangan” yang mungkin lebih banyak dari kelebihan yang beliau-beliau miliki. Dari pengalaman Pemilu-pemilu sebelumnya, umumnya berusaha untuk berjanji dan mempengaruhi konstituen untuk memilih dirinya walaupun entah nantinya hanya sebatas janji-janji yang mungkin dilaksanakan atau hanya menjadi sebatas wacana. (InsyaAllah untuk Pemilu 2009 hal ini tidak terjadi).

Gw sebagai rakyat biasa hanya bisa berharap tolonglah para calon-calon legislative kita untuk berusaha “jujur” dan jangan memberikan “janji-janji SORGA” pada rakyat, karena rakyat saat ini sudah sangat peka dan sensitive serta sudah bisa "berpikir" mana yang terbaik dan mana yang terjelek.

Gw rasa rakyat akan "tergugah" kalau para calon wakil kita jujur untuk "mengakui kelemahan-kelemahan" yang ada pada dirinya dan mengajak mendukung dirinya untuk "mengembangkan kelemahan-kelemahan" yang ada menjadi suatu "potensi besar" demi kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Lagipula kecil kemungkinan para calon-calon wakil kita untuk berkata “jujur” tentang kelemahannya disaat beliau-beliau mempromosikan dirinya di kampanye. Jadi dengan konsep dan niat ber”jujur” InsyaAllah menjadi sesuatu hal yang “berbeda” bagi rakyat. Karena rakyat selama ini mungkin hanya mendapatkan tentang hal yang selalu berbau dengan “kelebihan-kelebihan” yang belum tentu teraplikasi ketika beliau-beliau sudah duduk dan sudah mapan?!?!

Beberapa sahabat berkata:

  • Kesalahan itu pintu gerbang penemuan. (James Joyce)
  • Kesalahan adalah kenyataan hidup. Kesalahan itu jawaban dari kekeliruan hitung. (Nikki Giovanni)
  • Bahkan sebuah kesalahan pun bisa menjadi sesuatu yang diperlukan untuk mencapai prestasi berharga. (Henry Ford)
  • Menurutku, sukses itu nggak banyak peranannya. Tapi, kamu bisa banyak belajar dari kegagalan. (Jean Kerr)
  • Kalau nilai 9 itu kesuksesan dalam kehidupan, maka nilai 9 sama dengan x ditambah y ditambah z. Bekerja adalah x, y adalah bermain, dan z adalah untuk berdiam diri. (Albert Einstein)
  • Perjuangan mempertahankan penampilan secara tidak wajar, misalnya memakai topeng - apapun istilahmu untuk perfeksionisme - selalu menguras energi kita. (Robin Worthington)


sumber:
http://dyahchantique.wordpress.com/2007/09/26/kata-kata-mutiara-3/


Maestroland - 2009-03-16 – 16:33

belitung sketsa
...area di kaki perbukitan Samak, dilihat dari ketinggian Samak.....


...SAMAKku Indah SAMAKku ANCHOORRRR…

Ketika diriku berada di puncak ketinggian sebuah perbukitan kecil….
Pandanganku jauh dan lepas menatap cakrawala…
Keatas memandang langit biru bersih…..
Kebawah melihat rimbunan semak dan pepohonan hijau….
Kebawah dengan pandangan agak menjauh terlihat ombak berkejar-kejaran di sepanjang pantai….
Lebih jauh lagi tampak seolah-olah pulau-pulau kecil….
Pikiranku melayang……
Dan hanya satu kata yang terlintas dalam benakku….SubahanaAllah….
……………………………………………..
Tapi setelah melihat sekitar dimana diriku berpijak……
Kuperhatikan dengan seksama…….
Ternyata dalam benakku banyak hal yang terpikirkan….
Kucoba untuk melihat lagi, lagi dan lagi….
Berpikir lebih kuat lagi dan meyakinkan pikiranku salah atau benar…..
Ternyata penglihatan dan pikiranku tidak salah….
Dalam pikiranku memang bukan satu kata yang terlintas…..
Akan tetapi banyak kalimat yang terlintas…..
Banyak hal yang harus kupertanyakan…..
Yang akhirnya membuat diriku miris…
Kucoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut…
Tetapi diriku tidak mampu untuk menjawabnya…
Hanya beberapa yang bisa kujawab, tetapi lebih banyak lagi yang tidak terjawab……
Tapi satu pertanyaan yang diriku yakin jawabannya adalah benar yaitu….

Nama perbukitan kecil itu adalah Samak…..

Sementara pertanyaan-pertanyaan lain tidak mampu kujawab…..
Dan semakin membuat diriku penasaran….

Beberapa pertanyaan yang tidak bisa diriku jawab adalah….
  1. Apakah "potensi" seperti Samak akan terabaikan?
  2. Apakah jaman dulu waktu pertama kali ditemukan hanya untuk "disia-siakan"?
  3. Dari beberapa fasilitas tersisa, pada masa lalu kawasan memang sengaja "direncanakan", tapi saat ini kok jadi "berantakan" dan "semrawut"?
  4. Apakah dulu si empu sebelumnya tidak menitipkan suatu "pesan" pada Empu yang sekarang kalau Kawasan Samak harus pertahankan dan dikembangkan? ..."pengelolaan"....
  5. Apakah "pohon-pohon besar" yang ada jumlahnya akan "berkurang" dan "habis" karena dimakan usia?
  6. Atau apakah pohon-pohon itu secara sengaja "ditebang" dengan dalih membahayakan?
  7. Apakah pohon-pohon besar yang ada hanya dijadikan bahan pembicaraan, kalau pohon-pohon besar itu adalah "tempat angker"?
  8. Apakah beberapa bangunan tua yang tersisa bisa dijadikan "peninggalan bersejarah"?
  9. Apakah mungkin Kawasan Samak dapat dijadikan sebuah "kawasan cagar budaya" sebagai "kawasan tua"?
  10. Apakah Kawasan seperti Samak tidak mampu menjadi salah satu "daya tarik pariwisata"?
  11. Apakah Kawasan Samak dengan potensinya tidak mampu "menarik investor"?
  12. Apakah mungkin Kawasan Samak dapat dijadikan sebuah "resort"?
  13. Apakah dengan adanya beberapa bangunan dan fasilitas baru itu sebuah "pengembangan"?
  14. Kalau hal itu merupakan sebuah pengembangan, tapi kok tata letak bangunan dan fasilitas-fasilitas baru berantakan dan terkesan "asal dikembangkan dan dipaksakan"?
  15. Apakah pembagian zona("zonasi") pada pengembangan baru itu adalah merupakan pembagian zona mengikuti budaya lama, budaya tradisonal masyarakat Belitung atau Eropa(Belanda)? (pembagian zona di Sunda dikenal dengan istilah "papat kalima pancer", Madura dengan "Taneyan Lanjeng"-nya dansebagainya)
  16. Apakah "ornamen-ornamen" yang terpasang pada fasiltas baru adalah budaya Belitung, tapi kok terkesan budaya asing? (Budaya Belanda juga bukan)
  17. Apakah pemilihan "warna" pada fasilitas-fasiltas baru juga termasuk budaya Belitung? Karena yang terlihat secara "visual" terkesan "norak" dan "kampungan!!!!!"
  18. Apakah Kawasan Samak hanya sekedar "kebun-kebunan binatang?"
  19. Apakah "akses" ke kawasan sudah mumpuni?
  20. Apakah "penerangan" menuju Kawasan Samak sudah cukup? ...Penerangan sangat kurang!!!
  21. Apakah Samak terlupakan dalam penyusunan "Perencanaan Induk Daerah (Master Plan)" sebagai suatu kawasan potensi?
  22. Apakah Kawasan Samak sudah termasuk dalam "Perencanaan"? (Adanya beberapa fasilitas baru)
  23. Apakah ini yang disebut ....."PERENCANAAN"?!?!?!?!


Dan masih segudang pertanyaan yang tidak bisa kupaparkan karena terlampau banyaknya!!!!!!


2009-03-13 : 07:15

belitung sketsa
Arsitektur Lansekap, Pemilu 2009, Besar, dan atau Hijau
(….sepotong pesan dari seorang adek……)


Area bekas penambangan timah yang menjadi danau (kolong)


Eittsss…maaf nih…Bang, kata Hijau diatas ga ada kaitan dan hubungannya dengan salah satu Parpol atau peserta yang berbasis hijau, berlogo hijau, bernuansa hijau atau apapun dengan pernak-pernik hijau dan segala atribut yang berwarna hijau. Atau juga Hijau yang identik dengan salah satu Parpol tertentu yang sempat membuat Euphoria masyarakat Babel, khususnya masyarakat Manggar beberapa waktu yang lalu.


Kata Hijau disini bersifat global untuk semua hal, untuk siapapun yang terlibat dengan kegiatan hajatan nasional yang Super Super Besar. Kenapa dikatakan Besar, karena siapapun udah pada tau dan ngerti, apapun yang ada hubungannya dengan Pemilu selalu identik dengan kata Besar, dana Besar, melibatkan jumlah orang dalam jumlah besar, baik penyelenggara maupun peserta Pemilu itu sendiri, kepentingan Besar. Dan yang lebih penting dari semua kata Besar tersebut adalah apa yang akan dihasilkan merupakan suatu Keputusan Besar demi kelanjutan hidup Bangsa dan Negara kita tercinta (maaf nih bukan sok idealis…). Pemilu 2009 InsyaAllah akan menghasilkan para Anak Bangsa sebagai Wakil-wakil dan Pemimpin kita, yang akan menentukan langkah baik dan buruknya INDONESIA di masa depan. Dan bagi Masyarakat Babel mudah-mudahan lebih makmur, sejahtera, aman dansebagainya yang muaranya masyarakat Babel maju dan lebih dikenal kalau sebenarnya Babel itu ada.



Kembali ke kata Hijau (bukannya sok-sok an jadi pengamat nih), hijau disini lebih mengarah pada Hijau yang berhubungan dengan Lingkungan. Babel selama ini identik dengan penghasil timah baik di Indonesia maupun dunia internasional. Timah merupakan penghasil utama bagi masyarakat Babel, Suka tidak suka hampir semua masyarakat terlibat, baik sebagai penambang maupun sebagai pendukung (menurut informasi ada semacam supplier BBM kecil-kecilan apabila permintaan timah meningkat). Sementara dari sisi lain ada yang dikorbankan, yaitu keseimbangan lingkungan terganggu karena akibat dari penambangan timah meninggalkan lubang-lubang besar di muka lansekap bumi akibat galian penambangan. Kalau kita lihat dari udara, seakan-akan muka lansekap bumi dari Babel seperti bopeng-bopeng. Karena walau bagaimanapun memang antara pertambangan dan lingkungan merupakan sisi mata uang yang berbeda.

Maka itu untuk Abang tercinta, adeknya hanya sedikit titip pesan, tolong masalah ini diagendakan dalam Program-program Kampanye Abang, entah bagaimana cara dan solusinya. Karena berdasarkan survey-survey-an dan pengamatan kondisi di lapangan, kayaknya nih jarang para calon-calon legislative kita di Babel yang menyinggung kata hijau dan lingkungan di Babel. Hampir semuanya teriak selamatkan masyarakat Babel, mengajak jadi relawan atau apapun yang katanya mengatasnamakan kepentingan masyarakat, sementara ga ada yang teriak mau diapain lubang-lubang bekas penambangan ini.


Salah satu bukti akurat adalah kita dihadapkan dengan kondisi alam yang kurang bersahabat, semua merasakan kalau temperature di Babel sangat tinggi, apalagi kalau siang hari, padahal menurut teori-teori yang pernah adek tau, adek denger dan adek baca katanya semua diakibatkan karena lingkungan yang sudah tidak stabil dan kehilangan keseimbangannya. Siklus lingkungan tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Dan semuanya itu akhirnya masyarakat yang terkena dampaknya.


Belum lagi, baru-baru ini kita mendengar adanya kemungkinan rusaknya lagi salah satu asset Babel yaitu Hutan Mangrove di salah satu daerah di Babel. Dengan adanya mangrove saja, saat ini area disekitar mangrove sering terjadi banjir karena air laut pasang, apalagi kalau mangrove sudah habis…wallahualam….


Yang jadi pertanyaan sekarang, apakah para calon-calon Legislative kita ini lupa, lalai, kurang peduli atau maaf ni…apakah masalah SDM yang belum mengerti pentingnya lingkungan. Apakah mungkin karena istilah Hijau dan Lingkungan kurang populer dibandingkan dengan hal-hal lainnya? tapi mungkin ga juga, karena mungkin baru-baru ini semua para calon-calon kita sempat dengar atau bahkan teriak tentang apa yang namanya global warming. Atau mungkin belum terjadi musibah seperti daerah-daerah lain di Indonesia yang diakibatkan karena factor lingkungan?!?!


Untuk itu, sebagai seorang adek hanya mencoba untuk mengingatkan walaupun terkesan lancang….tolong sebaiknya hal ini diperhatikan. Karena masalah lingkungan adalah sesuatu yang besar, walaupun di mata para calon-calon kita yang lain kurang popular. Dan kalaupun jadi…InsyaAllah…Amiin….tolong jadikan salah satu agenda pembahasan di Legislatif.


Sekali lagi minta maaf ni, kalau paparan diatas mungkin dianggap ngaco’, karena ide ini adek dapat pas abis dari tukang cetak…..ya mungkin istilah kerennya insiprasi orang-orang terpinggirkan…….


Meminjam kalimat dari seorang sorang sahabat nun jauh disana, beliau berucap…ANCHOOORRRR….mungkin adek plesetin….Babel InsyaAllah tidak akan ANCHOOORRRR, dan InsyaAllah Babel akan menjadi lebih baik…apabila para calon-calon kita menyinggung kata-kata Hijau….

Jakarta 2009-03-12 : 20:53
belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa

belitung sketsa