belitung sketsa
Arsitektur Lansekap, Pemilu 2009, Besar, dan atau Hijau
(….sepotong pesan dari seorang adek……)


Area bekas penambangan timah yang menjadi danau (kolong)


Eittsss…maaf nih…Bang, kata Hijau diatas ga ada kaitan dan hubungannya dengan salah satu Parpol atau peserta yang berbasis hijau, berlogo hijau, bernuansa hijau atau apapun dengan pernak-pernik hijau dan segala atribut yang berwarna hijau. Atau juga Hijau yang identik dengan salah satu Parpol tertentu yang sempat membuat Euphoria masyarakat Babel, khususnya masyarakat Manggar beberapa waktu yang lalu.


Kata Hijau disini bersifat global untuk semua hal, untuk siapapun yang terlibat dengan kegiatan hajatan nasional yang Super Super Besar. Kenapa dikatakan Besar, karena siapapun udah pada tau dan ngerti, apapun yang ada hubungannya dengan Pemilu selalu identik dengan kata Besar, dana Besar, melibatkan jumlah orang dalam jumlah besar, baik penyelenggara maupun peserta Pemilu itu sendiri, kepentingan Besar. Dan yang lebih penting dari semua kata Besar tersebut adalah apa yang akan dihasilkan merupakan suatu Keputusan Besar demi kelanjutan hidup Bangsa dan Negara kita tercinta (maaf nih bukan sok idealis…). Pemilu 2009 InsyaAllah akan menghasilkan para Anak Bangsa sebagai Wakil-wakil dan Pemimpin kita, yang akan menentukan langkah baik dan buruknya INDONESIA di masa depan. Dan bagi Masyarakat Babel mudah-mudahan lebih makmur, sejahtera, aman dansebagainya yang muaranya masyarakat Babel maju dan lebih dikenal kalau sebenarnya Babel itu ada.



Kembali ke kata Hijau (bukannya sok-sok an jadi pengamat nih), hijau disini lebih mengarah pada Hijau yang berhubungan dengan Lingkungan. Babel selama ini identik dengan penghasil timah baik di Indonesia maupun dunia internasional. Timah merupakan penghasil utama bagi masyarakat Babel, Suka tidak suka hampir semua masyarakat terlibat, baik sebagai penambang maupun sebagai pendukung (menurut informasi ada semacam supplier BBM kecil-kecilan apabila permintaan timah meningkat). Sementara dari sisi lain ada yang dikorbankan, yaitu keseimbangan lingkungan terganggu karena akibat dari penambangan timah meninggalkan lubang-lubang besar di muka lansekap bumi akibat galian penambangan. Kalau kita lihat dari udara, seakan-akan muka lansekap bumi dari Babel seperti bopeng-bopeng. Karena walau bagaimanapun memang antara pertambangan dan lingkungan merupakan sisi mata uang yang berbeda.

Maka itu untuk Abang tercinta, adeknya hanya sedikit titip pesan, tolong masalah ini diagendakan dalam Program-program Kampanye Abang, entah bagaimana cara dan solusinya. Karena berdasarkan survey-survey-an dan pengamatan kondisi di lapangan, kayaknya nih jarang para calon-calon legislative kita di Babel yang menyinggung kata hijau dan lingkungan di Babel. Hampir semuanya teriak selamatkan masyarakat Babel, mengajak jadi relawan atau apapun yang katanya mengatasnamakan kepentingan masyarakat, sementara ga ada yang teriak mau diapain lubang-lubang bekas penambangan ini.


Salah satu bukti akurat adalah kita dihadapkan dengan kondisi alam yang kurang bersahabat, semua merasakan kalau temperature di Babel sangat tinggi, apalagi kalau siang hari, padahal menurut teori-teori yang pernah adek tau, adek denger dan adek baca katanya semua diakibatkan karena lingkungan yang sudah tidak stabil dan kehilangan keseimbangannya. Siklus lingkungan tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Dan semuanya itu akhirnya masyarakat yang terkena dampaknya.


Belum lagi, baru-baru ini kita mendengar adanya kemungkinan rusaknya lagi salah satu asset Babel yaitu Hutan Mangrove di salah satu daerah di Babel. Dengan adanya mangrove saja, saat ini area disekitar mangrove sering terjadi banjir karena air laut pasang, apalagi kalau mangrove sudah habis…wallahualam….


Yang jadi pertanyaan sekarang, apakah para calon-calon Legislative kita ini lupa, lalai, kurang peduli atau maaf ni…apakah masalah SDM yang belum mengerti pentingnya lingkungan. Apakah mungkin karena istilah Hijau dan Lingkungan kurang populer dibandingkan dengan hal-hal lainnya? tapi mungkin ga juga, karena mungkin baru-baru ini semua para calon-calon kita sempat dengar atau bahkan teriak tentang apa yang namanya global warming. Atau mungkin belum terjadi musibah seperti daerah-daerah lain di Indonesia yang diakibatkan karena factor lingkungan?!?!


Untuk itu, sebagai seorang adek hanya mencoba untuk mengingatkan walaupun terkesan lancang….tolong sebaiknya hal ini diperhatikan. Karena masalah lingkungan adalah sesuatu yang besar, walaupun di mata para calon-calon kita yang lain kurang popular. Dan kalaupun jadi…InsyaAllah…Amiin….tolong jadikan salah satu agenda pembahasan di Legislatif.


Sekali lagi minta maaf ni, kalau paparan diatas mungkin dianggap ngaco’, karena ide ini adek dapat pas abis dari tukang cetak…..ya mungkin istilah kerennya insiprasi orang-orang terpinggirkan…….


Meminjam kalimat dari seorang sorang sahabat nun jauh disana, beliau berucap…ANCHOOORRRR….mungkin adek plesetin….Babel InsyaAllah tidak akan ANCHOOORRRR, dan InsyaAllah Babel akan menjadi lebih baik…apabila para calon-calon kita menyinggung kata-kata Hijau….

Jakarta 2009-03-12 : 20:53
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar