Pelaksanaan pemilu sebentar lagi, sehingga masa penantian kita untuk mendapatkan para calon wakil rakyat baru mudah-mudahan terkabulkan. Wakil rakyat yang bersih, jujur dan memperjuangkan aspirasi rakyat….Amiinnn..
Masa penantian panjang akan munculnya wakil rakyat yang benar-benar pengemban amanah rakyat akan segera berakhir.
Mulai dari awal sejak disosialisasikan sampai sekarang masa tenang kampanye udah banyak cerita, berita, informasi yang kita dapat berkaitan dengan pemilu. Dari hal konyol sampai hal yang sangat serius. Dari yang sekedar obral janji sampai dengan iming-iming mimpi di masa depan. Dari yang merasa baik, merasa jujur sampai dengan hal yang sangat tidak masuk akal yang dilakukan oleh para calon wakil rakyat kita.
Tapi sangatlah ironis dan membuat miris, ketika tiba-tiba muncul sebuah berita dari salah satu stasiun TV bahwa disaat masa tenang ini kok masih ada para calon wakil rakyat kita yang “berkampanye”. Apakah mereka tidak puas dengan rentang waktu yang diberikan untuk berkampanye sebelum masa tenang ini?
Adanya berita ini, suka tidak suka telah membuktikan bahwa mereka sudah tidak jujur. Sudah tidak bisa mendisiplinkan diri dengan peraturan yang sudah dibuat. Tidak bisa berjiwa besar menerima jadwal kampanye yang katanya sangat mepet.
Jadi sangat disayangkan, ketika pelaksanaan pemilu sudah di depan mata, kok masih ada yang berbuat curang. Kejadian ini malah menambah ketdakberesan pemilu sekarang dan menambah panjang daftar dosa para pelaku pemilu.
Daftar panjang sengaja diriku sebut seperti itu karena memang panjang banget dan mungkin bisa ngalahin serinya cerita “Kho Ping Kho”. Dari dosa tentang “etos kerja” kepanitiaan pemilu yang kurang berkenan sampai dengan prilaku “tak senonoh” para calon wakil rakyat kita.
Kembali ke judul diatas, sebelumnya mohon dimaafkan kalau ada yang tersinggung. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan atau mendiskreditkan suatu kelompok dan golongan tertentu. Tapi judul diatas hanya sekedar khayalan diriku dan ga tertutup kemungkinan kalo hal ini memang benar-benar terjadi.
Sebuah khayalan yang terinspirasi dari falasafah “babi ngepet”. Yang konon disebutkan bahwa babi ngepet adalah sebuah makhluk jadi-jadian yang beroperasi untuk mendapatkan keuntungan yang dalam hal ini adalah uang. Kerjanya menyamar dan bekerja di waktu malam disaat orang sudah terlelap. Sementara di ruang yang lain ada yang bekerja untuk menjaga lilin sebagai pengejawantahan dari keselamatan dari si babi ngepet.
Kaitannya dengan pemilu ini, diriku berpikir bahwa mungkin aja falsafah babi ngepet diterapkan. Disaat masa tenang kampanye yang seharusnya semua aktivitas terkait dihentikan dan berkonsentrasi sekaligus menenangkan diri menunggu jadwal pelaksanaan pemilu, tapi masih ada yang berkampanye.
Tetap berkampanye walaupun secara terselubung dan samar-samar dengan media yang seolah-olah tidak mengatasnamakan pada golongan tertentu, akan tetapi esensinya mengarah pada suatu golongan. Yang semuanya bertujuan untuk mengeruk suara.
Kenapa diriku bisa berkesimpulan seperti itu karena faktanya memang begitu. Suatu contoh sebelum jadwal kampanye aja diterapkan udah ada yang colong start berkampanye. Jadi setelah masa tenang ini ga tertutup kemungkinan kampanye tetap jalan dengan pelakunya memanfaatkan perpanjangan tangan orang lain.
Munculnya iklan-iklan distasiun TV yang sebelumnya ga ada, kok tiba-tiba saat ini bermunculan. Walaupun iklan itu tidak menyebutkan dari golongan tertentu, tapi kok kayaknya janggal……?!?!?!?!
Yulias Maestroland